logo Pangkalan Data Paleotsunami Indonesia
Tentang Ketentuan Legenda
  • Unduh Data
    • Database
    • Referensi
    • Proksi
  • Dasbor Statistik Pelajari Tsunami
    Indonesia Paleotsunami Database

    Indonesia Paleotsunami Database merupakan sebuah WebGIS yang menyajikan data kejadian tsunami yang pernah melanda Indonesia. WebGIS ini selain sebagai peta berbasis internet yang menampilkan data kejadian tsunami, WebGIS ini juga sebagai pangkalan data (database) yang menyimpan seluruh kejadian tsunami beserta karakteristiknya. Informasi yang ada dalam WebGIS ini adalah data kejadian tsunami dan endapan paleotsunami di Indonesia. Kehadiran media ini sebagai sarana infomrasi untuk keperluan penelitian paleotsunami di masa mendatang dan sebagai sarana edukasi untuk menambah kesadaran masyarakat terkait potensi tsunami di Indonesia.
    Seluruh data dalam WebGIS ini dapat diakses dan diunduh secara gratis.

    PENTING!
    Cantumkan Referensi WebGIS ini ketika anda menggunakannya sebagai rujukan dengan format: Ibtihaj, Ihda. 2021. Indonesia Paleotsunami Database, Universitas Indonesia. [tanggal akses]


    PANDUAN SINGKAT PENGGUNAAN
    Menu Bar WebGIS
    layer
    layer Layer. Untuk memilih peta dasar dan data layer yang ingin digunakan
    lokasi Lokasi Saya. Untuk menuju lokasi pengguna berada
    cari Cari. Mencari lokasi atau alamat yang diinginkan
    home Beranda. Untuk kembali ke tampilan awal WebGIS
    perbesar Perbesar (zoom in). Memperbesar tampilan peta
    perkecil Perkecil (zoom out). Memperkecil tampilan peta
    Ketentuan
    1. Indonesia Paleotsunami Database merupakan proyek penelitian paleotsunami yang dikembangkan oleh Geosains FMIPA Universitas Indonesia
    2. Data yang disajikan dalam WebGIS ini berasal dari penelitian Tim Riset Paleotsunami Geosains Universitas Indonesia dan berbagai literatur tentang tsunami di Indonesia seperti jurnal, buku, laporan penelitian, tugas akhir dan publikasi lainnya. Data dalam pangkalan data ini akan terus diperbaharui seiring dengan penelitian terbaru untuk peningkatan kualitas data dalam pangkalan data.
    3. Pengolahan pangkalan data (database) dan Pengembangan WebGIS ©Ihda Ibtihaj 2021
    Legenda
    Awas Seluruh Kejadian Tsunami
    Awas Lokasi Sumber Tsunami
    Awas Zona Subduksi
    Awas Sesar
    gunungapi Gunung Api
    Validitas
    Awas Excellent
    Awas Moderate
    Awas Fair
    Klasifikasi Waktu
    Awas Historical
    Awas Prehistorical
    Bukti Alam
    Awas Primer
    Awas Sekunder
    Status Deposit
    Awas Deposit Ditemukan
    Awas Deposit Tidak Diketahui
    Sebab Tsunami
    Awas Gempa Bumi
    Awas Vulkanisme
    Awas Longsor Bawah Laut
    Awas Gempa Bumi, Longsoran
    Awas Gempa Bumi, Vulkanisme
    Awas Vulkanisme, Longsoran
    Referensi
    Referensi
    No Sitasi Referensi
    1 Amijaya & Winardi, 2008 Amijaya, Hendra D. & Sarju Winardi. (2008).Studi sedimentologi endapan sedimen di Pantai Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat setelah tsunami tanggal 17 Juli 2006. Media Teknik, 2, 109-112. link
    2 Arwani dan Firmansyah, 2013 Arwani, M., & Firmansyah, M. A. (2013). Identifikasi Kerangka Pengetahuan Masyarakat Nelayan di Kota Bengkulu Dalam Kesiapsiagaan Bencana Sebagai Basis Dalam Merumuskan Model Pengelolaan Bencana. Jurnal Dialog Penganggulangan Bencana, 4(1), 57-64. link
    3 Aswan et al., 2017 Aswan, Zaim, Y., Rizal, Y., Sukanta, I. N., Anugrah, et al. (2017). Age determination of paleotsunami sediments around Lombok Island, Indonesia, and identification of their possible tsunamigenic earthquakes. Earthquake Science, 30(2), 107-113. https://doi.org/10.1007/s11589-017-0179-2. link
    4 Azzaman dkk., 2017 Azzaman, M. A., Bramastya, K. G., Pratama, I. W., Bernhardt, A., Kempf, P., & Marliyani, G. I. (2017). Morfologi Swale dan Ridge serta signifikansinya dalam penetuan penelitian Paleotsunami Studi Kasus: Pesisir Barat Bagian Selatan Kota Pariaman, Sumatera. Proceeding Seminar Nasional Kebumian Ke-10, January, 1941-1957. link
    5 Bani et al., 2020 Bani, P., Le Glas, E., Kristianto, Aiuppa, A., & Syahbana, D. K. (2020). The little known Awu volcano is the highest CO2 degassing source on earth. 1640(57).link
    6 BMKG, 2018 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. (2019). Katalog Gempa Signifikan dan Merusak 1821-2018. BMKG. link
    7 BNPB, 2012 BNPB. (2012). Menuju Indonesia Tangguh Menghadapi Tsunami. Jakarta: BNPB. link
    8 Borero et al., 2011 Borrero, J. C., McAdoo, B., Jaffe, B., Dengler, L., Gelfenbaum, G., Higman, B., Hidayat, R.,et al. (2011). Field survey of the March 28, 2005 Nias-Simeulue earthquake and Tsunami. Pure and Applied Geophysics, 168(6-7), 1075-1088. https://doi.org/10.1007/s00024-010-0218-6. link
    9 Borrero et al., 2009 Borrero, J. C., Weiss, R., Okal, E. A., Hidayat, R., Suranto, Arcas, D., & Titov, V. V. (2009). The tsunami of 2007 September 12, Bengkulu province, Sumatra, Indonesia: post-tsunami field survey and numerical modelling. Geophysical Journal International, 178(1), 180-194. https://doi.org/10.1111/j.1365-246X.2008.04058.x. link
    10 Cipta, 2009 Cipta, Athanius. (2009). Gempabumi dan Tsunami Gorontalo 17 Nopember 2008. Bulletin Vulkanologi Dan Bencana Geologi, IV(1), 1-12. link
    11 Daly et al., 2019 Daly, P., Sieh, K., Seng, T. Y., McKinnon, E. E., Parnell, A. C., Ardiansyah, Feener, R. M., Ismail, N., Nizamuddin, & Majewski, J. (2019). Archaeological evidence that a late 14th-century tsunami devastated the coast of northern Sumatra and redirected history. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 116(24), 11679-11686. https://doi.org/10.1073/pnas.1902241116. link
    12 Fisher & Harris, 2016 Fisher, T. M. L., & Harris, R. A. (2016). Reconstruction of 1852 Banda Arc megathrust earthquake and tsunami. Natural Hazards, 83(1), 667-689. https://doi.org/10.1007/s11069-016-2345-6. link
    13 Fujii et al., 2011 Fujii, Y., Satake, K., & Nishimae, Y. (2011). Observation and modeling of the January 2009 west Papua, Indonesia Tsunami. Pure and Applied Geophysics, 168(6-7), 1089-1100. https://doi.org/10.1007/s00024-010-0220-z. link
    14 Fujino et al., 2014 Fujino, S., Sieh, K., Meltzner, A. J., Yulianto, E., & Chiang, H. W. (2014). Ambiguous correlation of precisely dated coral detritus with the tsunamis of 1861 and 1907 at Simeulue Island, Aceh Province, Indonesia. Marine Geology, 357, 384-391. https://doi.org/10.1016/j.margeo.2014.09.047. link
    15 Geurhaneu dkk.,2016 Geurhaneu, N. Y., Prasetio, F. B., & Latuputty, G. (2016). Kebencanaan geologi kelautan di bagian utara Pulau Obi , Maluku. Jurnal Geologi Kelautan, 14(1), 23-36.link
    16 Giachetti et al., 2012 Giachetti, T., Paris, R., Kelfoun, K., & Ontowirjo, B. (2012). Tsunami hazard related to a flank collapse of Anak Krakatau Volcano, Sunda Strait, Indonesia. Geological Society Special Publication, 361(1), 79-90. https://doi.org/10.1144/SP361.7. link
    17 Haribuana & Yuwono, 2018 Haribuana, I. P. Y., & Yuwono, J. S. E. (2018). Jejak Permukiman Pada Bekas Kawah Doro Bente: Sebuah Perspektif Geoarkeologi Kawasan Tambora. Forum Arkeologi, 31(2), 93. https://doi.org/10.24832/fa.v31i2.542. link
    18 Harris & Major, 2016 Harris, R., & Major, J. (2016). Waves of destruction in the East Indies: The Wichmann catalogue of earthquakes and tsunami in the Indonesian region from 1538 to 1877. Geological Society Special Publication, 441(1), 9-46. https://doi.org/10.1144/SP441.2. link
    19 Hermansyah, 2012 Hermansyah. (2012). Naskah Ta-bir Gempa; Antara Mitigasi Bencana dan Kearifan Lokal di Aceh (Kajian Terhadap Naskah-naskah Kuno). Proceeding ADIC III, 3, 1-16. http://oreilly.com/catalog/errata.csp?isbn=9781449340377. link
    20 Hidayat et al., 2020 Hidayat, A., Marfai, M. A., & Hadmoko, D. S. (2020). Eruption on Indonesia's volcanic islands: A review of potential hazards, fatalities, and management. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 485(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/485/1/012061. link
    21 Ibtihaj, 2021 Ibtihaj, Ihda. (2021). Studi Identifikasi Keterjadian Tsunami Berbasis WebGIS Dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana di Indonesia, Skripsi. Universitas Indonesia. link
    22 Iida et al, 1967 Iida, K., Cox, D. C., & Pararas-Carayannis, G. (1967). Preliminary catalog of tsunamis occurring in the Pacific Ocean. In Hawaii Institute of Geophysics. link
    23 Jaffe et al., 2006 Jaffe, B. E., Borrero, J. C., Prasetya, G. S., Peters, R., McAdoo, B., Gelfenbaum, G., et al. (2006). Northwest Sumatra and offshore Islands field survey after the December 2004 Indian Ocean tsunami. Earthquake Spectra, 22(SUPPL. 3). https://doi.org/10.1193/1.2207724. link
    24 Kato et al., 2007 Kato, T., Ito, T., Abidin, H. Z., & Agustan. (2007). Preliminary report on crustal deformation surveys and tsunami measurements caused by the July 17, 2006 South off Java Island Earthquake and Tsunami, Indonesia. Earth, Planets and Space, 59(9), 1055-1059. https://doi.org/10.1186/BF03352046. link
    25 Kusumastuti, 2020 Kusumastuti, Y., Marin, J., Putra, P. S., & Nugroho, S. H. (2020). Karakteristik Sedimentologi dan Geokimia Endapan Tsunami di Teluk Busong, Pulau Simeulue. Jurnal Geosains Dan Teknologi, 3(1), 12. https://doi.org/10.14710/jgt.3.1.2020.12-20. link
    26 Kusumawardani dkk., 2018 Kusumawardani, M., & Kasim, S. (2018). Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Metode Granulometri dan Metode Suseptibilitas di Sulawesi Tengah. Natural Science: Journal of Science and Technology, 7(1), 36-43. link
    27 Lassa, 2009 Lassa, J. (2009). Bencana Yang Terlupakan? Mengingat Kembali Bencana Larantuka dan Lembata 1979-2009. Journal of NTT Studies, 1(2), 159-184. link
    28 Latief dkk., 2016 Latief, H., Ardito M., K., Ismoyo, D. O., Bustamam, Dini, A., Navisa, N., & Harkunti Pertiwi, R. (2016). Air Turun Naik di Tiga Negeri Mengingat Tsunami di Ambon 1950. IOTC. link
    29 Latief et al., 2000 Latief, H., Nanang T., P., & Fumihiko, I. (2000). Tsunami Catalog and Zones in Indonesia. Journal of Natural Disaster Science, 22(1), 25-43. https://doi.org/10.2328/jnds.22.25. link
    30 Liu & Harris, 2014 Liu, Z. Y. C., & Harris, R. A. (2014). Discovery of possible mega-thrust earthquake along the Seram Trough from records of 1629 tsunami in Eastern Indonesian Region. Natural Hazards, 72(3), 1311-1328. https://doi.org/10.1007/s11069-013-0597-y. link
    31 Maemunah et al., 2015 Maemunah, I., Suparka, E., Puspito, N. T., & Hidayati, S. (2015). Sedimentary deposits study of the 2006 Java tsunami, in Pangandaran, West Java. AIP Conference Proceedings, 1658(April). https://doi.org/10.1063/1.4915044. link
    32 Mangiri dkk., 2017 Mangiri-, N., Tamuntuan, G., & Pasau, G. (2017). Reka Ulang Waktu Tiba Dan Tinggi Gelombang Tsunami?: Studi Kasus Pusat Gempa Di Pantai Utara Bolaang Mongondow. Jurnal MIPA, 6(2), 16. https://doi.org/10.35799/jm.6.2.2017.16941. link
    33 Maramai & Tinti, 1997 Maramai, A., & Tinti, S. (1997). The 3 June 1994 Java Tsunami: A post-event survey of the coastal effects. Natural Hazards, 15(1), 31-49. https://doi.org/10.1023/A:1007957224367. link
    34 Martin et al., 2019 Martin, S. S., Li, L., Okal, E. A., Morin, J., Tetteroo, A. E. G., Switzer, A. D., & Sieh, K. E. (2019). Reassessment of the 1907 Sumatra -Tsunami Earthquake- Based on Macroseismic, Seismological, and Tsunami Observations, and Modeling. Pure and Applied Geophysics, 176(7), 2831-2868. https://doi.org/10.1007/s00024-019-02134-2. link
    35 McCue, 2013 McCue, K. (2013). Historical earthquakes in the Northern Territory. AEES Conference, 1-45. link
    36 Meltzner et al., 2005 Meltzner, A. J., Sieh, K., Briggs, R. W., & Chiang, H. (2005). Coseismic, Postseismic, and Interseismic Deformation, and Long-Term Segmentation Near the Boundary of the 2004 and 2005 Sunda Megathrust Ruptures.link
    37 Meltzner et al., 2010 Meltzner, A. J., Sieh, K., Chiang, H. W., Shen, C. C., Suwargadi, B. W., Natawidjaja, D. H., Philibosian, B. E., Briggs, R. W., & Galetzka, J. (2010). Coral evidence for earthquake recurrence and an A.D. 1390-1455 cluster at the south end of the 2004 Aceh-Andaman rupture. Journal of Geophysical Research: Solid Earth, 115(10). https://doi.org/10.1029/2010JB007499. link
    38 Meyer, 1871 Meyer, A. B. (1871). Volcano near Celebes. Nature. link
    39 Monecke et al., 2008 Monecke, K., Finger, W., Klarer, D., Kongko, W., McAdoo, B. G., Moore, A. L., & Sudrajat, S. U. (2008). A 1,000-year sediment record of tsunami recurrence in northern Sumatra. Nature, 455(7217), 1232-1234. https://doi.org/10.1038/nature07374. link
    40 Moore et al, 2011 Moore, A., Goff, J., McAdoo, B. G., Fritz, H. M., Gusman, A., Kalligeris, N., Kalsum, K., Susanto, A., Suteja, D., & Synolakis, C. E. (2011). Sedimentary Deposits from the 17 July 2006 Western Java Tsunami, Indonesia: Use of Grain Size Analyses to Assess Tsunami Flow Depth, Speed, and Traction Carpet Characteristics. Pure and Applied Geophysics, 168(11), 1951-1961. https://doi.org/10.1007/s00024-011-0280-8. link
    41 Moore et al., 2006 Moore, A., Nishimura, Y., Gelfenbaum, G., Kamataki, T., & Triyono, R. (2006). Sedimentary deposits of the 26 December 2004 tsunami on the northwest coast of Aceh, Indonesia. Earth, Planets and Space, 58(2), 253-258. https://doi.org/10.1186/BF03353385. link
    42 Mutaqin et al., 2019 Mutaqin, B. W., Lavigne, F., Hadmoko, D. S., & Ngalawani, M. N. (2019). Volcanic Eruption-Induced Tsunami in Indonesia: A Review. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 256(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/256/1/012023. link
    43 Mutaqin et al., 2021 Mutaqin, Bachtiar W., Lavigne, F., Wassmer, P., Trautmann, M., Joyontono, P., Gomez, C., Septiangga, B., Komorowski, J. C., Sartohadi, J., & Hadmoko, D. S. (2021). Evidence of unknown Paleo-Tsunami events along the Alas Strait, West Sumbawa, Indonesia. Geosciences (Switzerland), 11(2), 1-20. https://doi.org/10.3390/geosciences11020046. link
    44 Mutaqin, 2018 Mutaqin, Bachtiar Wahyu. (2018). Geomorphic impacts of the 1257 CE eruption of Samalas along the Alas strait , West Nusa Tenggara. Universit- Panth-on-Sorbonne. link
    45 Natawidjaja et al., 2006 Natawidjaja, D. H., Sieh, K., Chlieh, M., Galetzka, J., Suwargadi, B. W., Cheng, H., Edwards, R. L., Avouac, J. P., & Ward, S. N. (2006). Source parameters of the great Sumatran megathrust earthquakes of 1797 and 1833 inferred from coral microatolls. Journal of Geophysical Research: Solid Earth, 111(6), 1-37. https://doi.org/10.1029/2005JB004025. link
    46 Natawidjaja, 2015 Natawidjaja, D. H. (2015). Siklus Mega-Tsunami Di Wilayah Aceh-Andaman Dalam Konteks Sejarah. Jurnal RISET Geologi Dan Pertambangan, 25(1), 49. https://doi.org/10.14203/risetgeotam2015.v25.107. link
    47 NGDC, 2020 National Geophysical Data Center / World Data Service: NCEI/WDS Global Historical Tsunami Database. NOAA National Centers for Environmental Information. doi:10.7289/V5PN93H7 [2020]. link
    48 Okal, 2012 Okal, E. A. (2012). The south of Java earthquake of 1921 September 11: A negative search for a large interplate thrust event at the Java Trench. Geophysical Journal International, 190(3), 1657-1672. https://doi.org/10.1111/j.1365-246X.2012.05570.x. link
    49 Omira et al. 2019 Omira, R., Dogan, G. G., Hidayat, R., Husrin, S., Prasetya, G., Annunziato, A., Proietti, C., Probst, P., Paparo, M. A., Wronna, M., Zaytsev, A., Pronin, P., Giniyatullin, A., Putra, P. S., Hartanto, D., Ginanjar, G., Kongko, W., Pelinovsky, E., & Yalciner, A. C. (2019). The September 28th, 2018, Tsunami In Palu-Sulawesi, Indonesia: A Post-Event Field Survey. Pure and Applied Geophysics, 176(4), 1379-1395. https://doi.org/10.1007/s00024-019-02145-z. link
    50 Pelinovsky et al., 1997 Pelinovsky, E., Yuliadi, D., Prasetya, G., & Hidayat, R. (1997). The 1996 Sulawesi Tsunami. Natural Hazards, 16(1), 29-38. https://doi.org/10.1023/A:1007904610680. link
    51 Pertiwi, 2018 Pertiwi, I. I., Fattah, M. H., & Rauf, A. (2018). Estimation of Tsunami Inundation and Disaster Mitigation in Bulukumba, Indonesia. Jurnal Geofisika, 16(1), 1. https://doi.org/10.36435/jgf.v16i1.13. link
    52 Pranantyo & Cummins, 2020 Pranantyo, I. R., & Cummins, P. R. (2020). The 1674 Ambon Tsunami: Extreme Run-Up Caused by an Earthquake-Triggered Landslide. Pure and Applied Geophysics, 177(3), 1639-1657. https://doi.org/10.1007/s00024-019-02390-2. link
    53 Prasetya et al., 2001 Prasetya, G. S., De Lange, W. P., & Healy, T. R. (2001). The Makassar Strait Tsunamigenic region, Indonesia. Natural Hazards, 24(3), 295-307. https://doi.org/10.1023/A:1012297413280. link
    54 Purnama dkk., 2019 Purnama, A. A. D. S., Alit Paramarta, I. B., & Rahman, M. S. S. (2019). Estimation of Run Up and Arrival Time of Tsunami in Bali Region Based on TOAST Simulation. Buletin Fisika, 20(1), 29. https://doi.org/10.24843/bf.2019.v20.i01.p06. link
    55 Putra & Yulianto, 2017 Putra, P. S., & Yulianto, E. (2017). Karakteristik Endapan Tsunami Krakatau 1883 Di Daerah Tarahan, Lampung. RISET Geologi Dan Pertambangan, 27(1), 83. https://doi.org/10.14203/risetgeotam2017.v27.301. link
    56 Putra dkk., 2015 Putra, P. S., Yulianto, E., Praptisih, Supriatna, N., Trisuksmono, D., Amar, Nurhidayati, A. U., Ridwan, J., & Griffin, J. (2015). Studi Paleotsunami di Selatan Jawa. Prosiding Pemaparan Hasil Penelitian, 95-102. link
    57 Putra dkk., 2016 Putra, P. S., Supartoyo, & Praja, N. K. (2016). Karakteristik endapan tsunami purba di Aceh Selatan. Prosiding Geotek Expo Puslit Geoteknologi LIPI, 978-979. link
    58 Putra dkk., 2018 Putra, P. S., Praptisih, Nugroho, S. H., & Supriatna, N. (2018). Data Ancaman Gempa dan Tsunami Megathrust Selatan Jawa Laporan Penelitian Sub Kegiatan?: Penilaian Risiko Bencana. Tidak dipublikasikan
    59 Putra et al., 2012 Putra, P. S., Nishimura, Y., & Yulianto, E. (2012). Sedimentary Features of Tsunami Deposits in Carbonate-Dominated Beach Environments: A Case Study from the 25 October 2010 Mentawai Tsunami. Pure and Applied Geophysics, 170(9-10), 1583-1600. https://doi.org/10.1007/s00024-012-0539-8. link
    60 Putra et al., 2019 Putra, P. S., Aswan, A., Maryunani, K. A., Yulianto, E., & Kongko, W. (2019). Field Survey of the 2018 Sulawesi Tsunami Deposits. Pure and Applied Geophysics, 176(6), 2203-2213. https://doi.org/10.1007/s00024-019-02181-9. link
    61 Putra et al., 2020 Putra, P. S., Aswan, A., Maryunani, K. A., Yulianto, E., Nugroho, S. H., & Setiawan, V. (2020). Post-Event Field Survey of the 22 December 2018 Anak Krakatau Tsunami. Pure and Applied Geophysics, 177(6), 2477-2492. https://doi.org/10.1007/s00024-020-02446-8. link
    62 Ririmasse, 2014 Ririmasse, M. (2014). Bencana Masa Lalu di Kepulauan Maluku: Pengetahuan dan Pengembangan Bagi Studi Arkeologi. AMERTA, Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi, 32(2), 93-109. https://jurnalarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/amerta/article/view/168. link
    63 Rizal et al, 2017 Rizal, Y., Aswan, Zaim, Y., Santoso, W. D., Rochim, N., Daryono, Anugrah, S. D., Wijayanto, Gunawan, I., Yatimantoro, T., Hidayanti, Rahayu, R. H., & Priyobudi. (2017). Tsunami Evidence in South Coast Java, Case Study: Tsunami Deposit along South Coast of Cilacap. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 71(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/71/1/012001. link
    64 Rizal et al., 2020 Rizal, E., Khadijah, U. L. S., Nurislaminingsih, R., & Anwar, R. K. (2020). Community literacy about tsunamis in three villages (Hutumuri, Hative Kecil and Galala) - Ambon Island. European Journal of Molecular and Clinical Medicine, 7(1), 3684-3700. link
    65 Rubin et al., 2017 Rubin, C. M., Horton, B. P., Sieh, K., Pilarczyk, J. E., Daly, P., Ismail, N., & Parnell, A. C. (2017). Highly variable recurrence of tsunamis in the 7,400 years before the 2004 Indian Ocean tsunami. Nature Communications, 8(May), 1-12. https://doi.org/10.1038/ncomms16019. link
    66 Rumphius, 1675 Rumphius, G. E (1675).Waerachtigh Verhael van de Schuckelijcke Aerdbebinge. Dutch East Indies.link
    67 Rusli dkk., 2010 Rusli, Irjan, & Rudyanto, A. (2010). Pemodelan Tsunami Sebagai Bahan Mitigasi. Neutrino, 2(2), 164-182. link
    68 Shi et al., 1994 Shi, S., Dawson, A. G., & Smith, D. E. (1994). Coastal sedimentation associated with the December 12th, 1992 tsunami in Flores, Indonesia. Pure and Applied Geophysics PAGEOPH, 144(3-4), 525-536. https://doi.org/10.1007/BF00874381. link
    69 Sieh et al., 2015 Sieh, K., Daly, P., Edwards McKinnon, E., Pilarczyk, J. E., Chiang, H. W., Horton, B., Rubin, C. M., Shen, C. C., Ismail, N., Vane, C. H., & Feener, R. M. (2015). Penultimate predecessors of the 2004 Indian Ocean tsunami in Aceh, Sumatra: Stratigraphic, archeological, and historical evidence. Journal of Geophysical Research: Solid Earth, 120(1), 308-325. https://doi.org/10.1002/2014JB011538. link
    70 Soloviev & Go, 1974 Soloviev, S. L., & GO, C. N. (1974). A Catalogue of Tsunamis on the Western Shore of the Pacific Ocean (173-1968). Nauka Publishing House.link
    71 Soloviev et al., 1992 Soloviev, S. L., GO, C. N., & Kim, K. S. (1992). Catalog of Tsunamis in The Pacific 1969-1982. link
    72 Stuart, 2018 Stuart, K. L. (2018). Discovery of Possible Paleotsunami Deposits in Pangandaran and Adipala, Java, Indonesia Using Grain Size, XRD, and 14C Analyses. Brigham Young University. link
    73 Supartoyo dkk, 2014 Supartoyo, Surono, & Putranto, E. T. (2014). Katalog Gempa Bumi Merusak di Indonesia Tahun 1612-2014 (5th ed.). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi. link
    74 Susanto dkk., 2020 Susanto, E., Arsyad, M., Subaer, S., & Setyahagi, A. R. (2020). Pemodelan Waktu Tiba Gelombang Tsunami di Wilayah Pesisir Provinsi Sulawesi Barat. Prosiding Seminar Nasional Fisika PPs Universitas Negeri Makassar, 2, 80-83. link
    75 Sutawidjaja et al., 2007 Sutawidjaja, I. S., & Sugalang. (2007). Multi-geohazards of Ende city area. Indonesian Journal on Geoscience, 2(4), 217-233. link
    76 Tantri, 2014 Tantri, E. (2014). Letusan Krakatau 1883: Pengaruhnya terhadap gerakan sosial Banten 1888. Jurnal Masyarakat & Budaya, 16(1), 191-214. link
    77 Tantri, 2019 Tantri, & Erlita. (2019). NARASI DAMPAK ( ALAM DAN SOSIAL ). Patrawidya, 20(2), 131-148. link
    78 Triyono dkk., 2019 Triyono, R., Prasetya, T., Anugrah, S. D., Sudrajat, A., Setiyono, U., Gunawan, I., dkk. (2019). Katalog Tsunami Indonesia Per-Wilayah Tahun 416-2018. BMKG. link
    79 Tsimopoulou, 2020 Tsimopoulou, V., Mikami, T., Hossain, T. T., Takagi, H., Esteban, M., & Utama, N. A. (2020). Uncovering unnoticed small-scale tsunamis: field survey in Lombok, Indonesia, following the 2018 earthquakes. Natural Hazards, 103(2), 2045-2070. https://doi.org/10.1007/s11069-020-04071-z. link
    80 Van den Bergh et al., 2003 Van Den Bergh, G. D., Boer, W., De Haas, H., Van Weering, T. C. E., & Van Wijhe, R. (2003). Shallow marine tsunami deposits in Teluk Banten (NW Java, Indonesia), generated by the 1883 Krakatau eruption. Marine Geology, 197(1-4), 13-34. https://doi.org/10.1016/S0025-3227(03)00088-4. link
    81 Wibisono, 2017 Wibisono, S. C. (2017). Bencana dan Peradaban Tambora 1815. Kemendikbud. link
    82 Winarni dkk., 2020 Winarni, W., Kurniasih, A., Nugroho, S. H., Marin, J., Setyawan, R., Putra, P. S., & Yulianto, E. (2020). Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Bukti Palinologi dan Sedimentologi di Bagian Timur Pulau Simeulue, Aceh, Indonesia. Jurnal Kelautan Tropis, 23(1), 73. https://doi.org/10.14710/jkt.v23i1.4954. link
    83 Wirakusumah & Rachmat, 2017 Wirakusumah, A. D., & Rachmat, H. (2017). Impact of the 1815 Tambora Eruption to global climate change. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 71(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/71/1/012007. link
    84 Yeh et al., 1993 Yeh, H., Imamura, F., Synolakis, C., Tsuji, Y., Liu, P., & Shi, S. (1993). The Flores Island tsunamis. Eos, Transactions American Geophysical Union, 74(33), 369-373. https://doi.org/10.1029/93EO00381. link
    85 Yudhicara & Budiono, 2008 Yudhicara, & Budiono, K. (2008). Tsunamigenik di Selat Sunda: Kajian terhadap katalog Tsunami Soloviev. Indonesian Journal on Geoscience, 3(4), 241-251. https://doi.org/10.17014/ijog.vol3no4.20086. link
    86 Yudhicara dkk., 2010 Yudhicara, Kongko, Wi., Asvaliantina, V., Suranto, Nugroho, S., Ibrahim, A., PRanowo, W. S., Kerpen, N. B., Kramer, K. F., & Kunst, O. (2010). Jejak Tsunami 25 Oktober 2010 di Kepulauan Mentawai Berdasarkan Penelitian Kebumian dan Wawancara. Jurnal Lingkungan Dan Bencana Geologi, 1, 165-181.link
    87 Yudhicara dkk., 2015 Yudhicara, Bani, P., & Darmawan, A. (2015). Geothermal system as the cause of the 1979 landslide tsunami in Lembata Island, Indonesia. Indonesian Journal on Geoscience, 2(2), 91-99. https://doi.org/10.17014/ijog.2.2.91-99. link
    88 Yudhicara et al., 2013 Yudhicara, Y., Zaim, Y., Rizal, Y., Aswan, A., Triyono, R., Setiyono, U., & Hartanto, D. (2013). Characteristics of Paleotsunami Sediments, A Case Study in Cilacap and Pangandaran Coastal Areas, Jawa, Indonesia. Indonesian Journal on Geoscience, 8(4), 163-175. https://doi.org/10.17014/ijog.v8i4.166. link
    89 Yudhicara et al., 2014 Yudhicara, Y., Robiana, R., & Priambodo, I. C. (2014). The Influence of Coastal Conditions To Tsunami Inundation of Bima Bay, West Nusa Tenggara. Bulletin of the Marine Geology, 29(1), 29-42. https://doi.org/10.32693/bomg.29.1.2014.63. link
    90 Yudhicara, 2012 Yudhicara. (2012). Tsunami Characteristics along The Coast of Biak Island based on the 1996 Biak Tsunami Traces. Indonesian Journal on Geoscience, 7(1), 55-66. link
    91 Yulianto, dkk., 2008 Yulianto, E., Kusmayanto, F., Supriyatna, N., & Dirhamsyah. (2008). Selamat Dari Bencana Tsunami Pembelajaran dari Tsunami Aceh dan Pangandaran. Jakarta Tsunami Information Centre, UNESCO. link
    92 Zulkarnain dkk., 2017 Zulkarnain, D. A., Amijaya, H., & Yulianto, E. (2017). Karakteristik endapan paleotsunami di Pesisir Binuangeun, Daerah Wanasalam, Banten. Proceeding, Seminar Nasional Kebumian Ke-10, September, 1625-1636.link

    Unduh
    Proksi Paleotsunami
    No. Proksi
    1. Ukuran butir yang berkisar bongkah (sekitar 750 m3 atau lebih besar) sampai lumpur halus. Tsunami biasanya akan membawa material beragam ukuran yang bergantung pada sumber sedimen yang tersedia
    2. Sedimen dengan karakteristik umumnya halus ke dalam dan ke atas di dalam endapan. Endapan umumnya naik di ketinggian daratan dan dapat meluas hingga beberapa kilometer ke pedalaman dan puluhan atau ratusan kilometer di sepanjang pantai
    3. Unit sedimen yang berbeda/kontras dengan lapisan lainnya akibat ada gelombang yang berbeda dan/atau mungkin ada sub-unit berlaminasi
    4. Sub-unit bawah dan atas yang berbeda yang mencirikan runup dan backwash akibat tsunami.
    5. Kontak dengan lapisan dibawahnya biasanya tidak selaras atau erosional
    6. Dapat berisi intraklas (rip-up clast) dari material yang mengalami reworked
    7. Kadang-kadang dikaitkan dengan struktur pembebanan di dasar endapan dan dapat dikaitkan dengan fitur likuifaksi di permukaan tanah yang disebabkan oleh gempa bumi yang mengguncang tanah
    8. Fitur skala mikro seperti mikro rip-up clast, lapisan tipis skala milimeter, sisa material organik, lapisan menghalus ke atas dan kontak erosi yang mungkin terlihat di sayatan tipis tetapi tidak di terlihat di skala stratigrafi lapangan.
    9. Pengukuran suseptibilitas magnetik anisotropi (AMS) dikombinasikan dengan analisis ukuran butir memberikan informasi tentang kondisi hidrodinamik 'khas' selama pengendapan tsunami. Penting jika tidak ada struktur sedimen yang terlihat. Sifat magnetik mineral (termasuk kerentanan magnetis) memberikan informasi tentang lingkungan pengendapan.
    10. Laminasi mineral berat dekat dengan bagian bawah unit / sub-unit tetapi tidak sering muncul dan bergantung pada sumber material tsunami. Komposisi dan distribusi vertikal kumpulan mineral berat dapat berubah dari bagian bawah ke atas endapan misalnya, ditemukan lebih banyak mineral mika di bagian atas.
    11. Peningkatan konsentrasi unsur natrium, belerang, klorin (indikator paleosalinitas, termasuk rasio elemen), kalsium, stronsium, magnesium (terkait dengan kandungan cangkang atau terumbu karang), titanium, zirconium (terkait dengan lamina mineral berat jika ada) terjadi pada endapan tsunami relatif terhadap sedimen di bawah dan di atasnya.
    12. Kemungkinan kontaminasi oleh logam berat dan metaloid.
    13. Bukti geokimia (kandungan air asin) dan temuan mikrofosil yang meluas lebih jauh ke daratan daripada batas maksimum seharusnya ditemukan di darat.
    14. Cangkang organisme laut dan lapisan kaya cangkang. Karakteristik cangkang yang beragam usia menunjukkan adanya reworked akibat energi gelombang besar seperti tsunami.
    15. Cangkang, kayu, dan beragam material yang hancur sering ditemukan "tersisip" dekat atau pada lapisan atas dugaan endapan paleotsunami.
    16. Dapat berasosiasi dengan sisa tanaman vaskular yang terkubur dan / atau tanah yang terkubur dan / atau sisa tulang (bukan tulang manusia).
    17. Umumnya berasosiasi dengan adanya peningkatan kemunculan diatom yang hidup di lingkungan laut – air payau.
    18. Ditemukan kumpulan cangkang foraminifera (bisa juga fosil makhluk laut lainnya) yang jumlahnya meningkat namun dalam keadaan cangkang yang rusak.
    19. Konsentrasi pollen darat umumnya menurun pada deposit dan/atau terjadi peningkatan konsentrasi pollen pantai. Perbedaan kandungan pollen pada bagian atas dan bawah deposit menandakan perubahan lingkungan, yang diduga disebabkan tsunami
    20. Adanya situs arkeologi yang menindih atau ditindih oleh lapisan sedimen
    21. Terdapat kumpulan benda arkeologi (archeological middens), namun tidak ada perubahan spesies hewan laut/tidak adanya spesies yang menunjukkan perubahan mendadak pada kondisi lingkungan purba darat dan dekat pantai
    22. Situs arkeologi berupa bangunan yang nampak mengalami kerusakan akibat gelombang air.
    23. Situs arkeologi yang terendapkan kembali (terkubur) di lokasi yang tidak seharusnya
    24. Replikasi, lapisan peninggalan arkeologi pesisir dan tumpukan cangkang yang terpisahkan atau mengalami reworked sebagai ciri terjadinya ada bekas inundasi.
    25. Cerita rakyat setempat tentang kejadian tsunami.
    26. Akuisisi Paleogeomorfologi.
    27. Paleogeomorfologi pada saat inundasi menunjukkan kemungkinan kecil terjadinya genangan badai.
    28. Pengetahuan tsunamigenik lokal atau regional yang diketahui dan dapat dibuktikan atau diidentifikasi.
    29. Pengetahuan lokal dan regional tentang lingkungan purba dapat menjadi informasi badai purba. Jika lingkungan purba tidak mendukung untuk terbentuk badai purba maka adanya lapisan sedimen yang unik berpotensi akibat tsunami
    30. Kesamaan endapan pesisir serupa ditemukan secara regional yang mengindikasikan inundasi regional.

    Referensi:
    Goff, J., Chagué-Goff, C., Nichol, S., Jaffe, B., & Dominey-Howes, D. (2011). Progress in palaeotsunami research. Sedimentary Geology, 243–244(2012), 70–88. https://doi.org/10.1016/j.sedgeo.2011.11.002. link


    Unduh